“Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq),
juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia.”
(HR. Abu Dawud, Dinyatakan Hasan shahih oleh Syaikh Al Albani)
๐ฅUmar Bin Khattab berkata :
“Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam percebatan itu”
“Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam percebatan itu”
(Kanzul Ummal juz 3 hal 1165)
๐ฅImam Ishaq bin Isa berkata :
“Imam Malik bin Anas mengatakan : “Debat kusir dan pertengkaran dalam masalah ilmu akan menghapuskan cahaya ilmu dari hati seseorang”
“Imam Malik bin Anas mengatakan : “Debat kusir dan pertengkaran dalam masalah ilmu akan menghapuskan cahaya ilmu dari hati seseorang”
๐ฅImam Ibnu Wahab berkata : “Aku mendengar Imam Malik bin Anas mengatakan :
“Perdebatan dalam ilmu akan mengeraskan hati dan menyebabkan kedengkian”
“Perdebatan dalam ilmu akan mengeraskan hati dan menyebabkan kedengkian”
(Jaami’ al Uluum wak Hikam 11/16)
๐ฅDi antara tanda sebuah diskusi telah berubah menjadi debat kusir
๐ฉNada suara mulai meninggi
๐ฉTulisan mulai menggunakan istilah yang emosional
๐ฉMulai muncul kata-kata ejekan atau sebutan yang merendahkan
Mengulang-ulang argumentasi
๐ฉMengingkari aksioma
๐ฉMenolak logika
๐ฉMulai melibatkan perasaan dan emosi yang berlebihan.
๐ฉNada suara mulai meninggi
๐ฉTulisan mulai menggunakan istilah yang emosional
๐ฉMulai muncul kata-kata ejekan atau sebutan yang merendahkan
Mengulang-ulang argumentasi
๐ฉMengingkari aksioma
๐ฉMenolak logika
๐ฉMulai melibatkan perasaan dan emosi yang berlebihan.
* aksioma = pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa harus melalui pembuktian
๐ฅJika sudah seperti ini, sebaiknya segera tinggalkan saja karena bukan manfaat yang akan kita dapat, melainkan justru madharat. Bukan ukhuwwah yang kita raih, melainkan kebencian dan kedengkian yang kita peroleh.
๐ฅ“Janganlah kalian mencari ilmu untuk menandingi para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh atau agar bisa menguasai pertemuan dan majlis-majlis. Barangsiapa yang berbuat seperti itu, maka neraka baginya, neraka baginya.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Majah dan Al Hakim)
✏Oleh: Ustadz Fuad Al Hazimi